Dalam dunia kebugaran, kardio menjadi salah satu komponen penting untuk menjaga kesehatan jantung dan kebugaran tubuh secara keseluruhan. Dua metode kardio yang populer saat ini adalah High-Intensity Interval Training (HIIT) dan steady-state cardio (kardio dengan intensitas stabil). Masing-masing memiliki keunggulan dan tujuan yang berbeda. Pertanyaannya, mana yang lebih efektif? Yuk, kita bahas perbandingan antara HIIT vs Steady Cardio: Mana yang Lebih Efektif? agar kamu bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan.
HIIT vs Steady Cardio: Mana yang Lebih Efektif?

Apa itu HIIT?
HIIT adalah metode latihan kardio yang menggabungkan periode latihan intensitas tinggi dengan periode pemulihan atau intensitas rendah secara bergantian. Misalnya, sprint selama 30 detik diikuti dengan jogging ringan selama 1 menit, diulang beberapa kali.
HIIT biasanya dilakukan dalam waktu singkat, sekitar 15-30 menit, tetapi dengan intensitas yang sangat tinggi. Metode ini bertujuan meningkatkan kapasitas aerobik dan anaerobik, mempercepat pembakaran kalori, dan meningkatkan metabolisme.
Apa itu Steady Cardio?
Steady-state cardio adalah latihan kardio dengan intensitas yang konstan dan moderat selama periode waktu yang lebih lama, misalnya jogging, bersepeda, atau berenang dengan kecepatan stabil selama 30-60 menit.
Metode ini membantu meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru, membakar kalori secara konsisten, dan cocok untuk pemula atau mereka yang ingin melakukan latihan dengan intensitas lebih rendah.
Perbandingan Efektivitas HIIT dan Steady Cardio
1. Pembakaran Kalori
HIIT terbukti efektif membakar kalori dalam waktu singkat karena intensitasnya yang tinggi. Selain kalori yang terbakar saat latihan, HIIT juga meningkatkan efek pembakaran kalori setelah latihan (afterburn effect) atau EPOC (Excess Post-exercise Oxygen Consumption), sehingga metabolisme tubuh tetap tinggi beberapa jam setelah latihan.
Sedangkan steady cardio membakar kalori secara konsisten selama latihan, tetapi tidak sebanyak HIIT dalam waktu yang sama. Namun, steady cardio memungkinkan latihan lebih lama sehingga total kalori yang dibakar juga signifikan.
2. Waktu Latihan
HIIT cocok bagi kamu yang punya waktu terbatas karena durasi latihan yang singkat namun intens. Sesi HIIT bisa selesai dalam 20-30 menit, sangat efisien untuk membakar kalori dan meningkatkan kebugaran.
Steady cardio membutuhkan waktu lebih lama, biasanya 30 menit hingga satu jam, agar mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Peningkatan Kebugaran Jantung
Kedua metode sama-sama bermanfaat untuk kesehatan jantung. HIIT meningkatkan kapasitas jantung dan paru secara cepat karena tekanan yang lebih besar selama latihan intens.
Steady cardio meningkatkan daya tahan jantung dan paru dengan cara menjaga kerja jantung pada intensitas konstan.
4. Risiko Cedera dan Keamanan
Karena intensitas tinggi, HIIT memiliki risiko cedera lebih besar, terutama bagi pemula atau yang memiliki masalah kesehatan. Perlu pemanasan yang cukup dan teknik yang benar agar aman.
Steady cardio cenderung lebih aman dan mudah dilakukan oleh semua kalangan, termasuk lansia dan pemula.
5. Efek Terhadap Massa Otot
HIIT biasanya lebih baik dalam menjaga atau bahkan membangun massa otot karena penggunaan intensitas tinggi dan latihan interval yang melibatkan kekuatan.
Steady cardio yang dilakukan terlalu lama dengan intensitas rendah cenderung dapat mengikis massa otot jika tidak diimbangi dengan latihan kekuatan.
Mana yang Harus Dipilih?
Pilihan antara HIIT dan steady cardio bergantung pada tujuan, kondisi fisik, dan preferensi kamu:
-
Jika ingin membakar lemak cepat dan punya waktu terbatas: HIIT bisa menjadi pilihan tepat.
-
Jika baru mulai olahraga atau ingin latihan dengan risiko cedera rendah: steady cardio lebih cocok.
-
Jika fokus pada daya tahan dan latihan jantung yang konsisten: steady cardio lebih baik.
-
Jika ingin menjaga atau membangun otot sambil membakar lemak: HIIT lebih direkomendasikan.
Kombinasi keduanya juga bisa memberikan manfaat maksimal. Misalnya, melakukan HIIT beberapa kali dalam seminggu dan steady cardio sebagai latihan pendukung.
HIIT vs Steady Cardio: Mana yang Lebih Efektif?
Tips Melakukan HIIT dan Steady Cardio
-
Selalu lakukan pemanasan sebelum latihan untuk mengurangi risiko cedera.
-
Dengarkan tubuh dan jangan memaksakan saat merasa kelelahan berlebihan.
-
Konsisten dalam latihan agar hasil optimal bisa tercapai.
-
Padukan dengan pola makan sehat dan istirahat cukup.
Kesimpulan
Baik HIIT maupun steady cardio memiliki kelebihan masing-masing dan keduanya efektif untuk meningkatkan kebugaran dan membakar kalori. HIIT unggul dalam efisiensi waktu dan pembakaran kalori setelah latihan, sementara steady cardio cocok untuk pemula dan meningkatkan daya tahan secara konsisten.
Pilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuhmu. Jika memungkinkan, kombinasikan keduanya untuk mendapatkan hasil terbaik dalam menjaga kesehatan dan kebugaran.